TEGAS! Diancam Donal Trump, Palestina: Yerusalem Tidak di Jual!!!

Loading...
Loading...
Beberapa waktu lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam Palestina dengan menghentikan bantuan keuangan. Menanggapi hal itu, kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu (3/1/201) mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan ketidakgentarannya atas ancaman tersebut.


“Yerusalem tidak dijual! Baik ditukar dengan emas maupun perak,” kata Juru Bicara Abbas, Nabil Arbu Rudeinah, dikutip dari antaranews.com yang melansir dari Kantor Berita Palestina, WAFA.

Berdasarkan laporan Xinhua yang dikutip antaranews.com, nada kecaman terhadap Trump juga disuarakan oleh anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Ashrawi. Ia menyebut bahwa hak rakyat Palestina tidak dijual.

“Dengan mengakui Yerusalem, yang diduduki, sebagai ibu kota Israel, Donald Trump bukan hanya telah melanggar hukum internasional, tapi juga dengan satu tangan telah menghancurkan landasan perdamaian dan membenarkan pencaplokan tidak sah Israel atas kota itu,” kata Hanan.

“Kami takkan bisa diperas. Presiden Trump telah menyabot pencarian kami bagi perdamaian, kebebasan dan keadilan. Sekarang ia berani menyalahkan rakyat Palestina atas konsekuensi tindakannya sendiri yang tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.

Masih dilansir dari antaranews.com, ancaman Trump kepada Palestina itu diungkapkannya melalui akun Twitter miliknya pada Selasa (2/1/2018) lalu. Berikut cuitan Trump selengkapnya.

“Kami membayar untuk Palestina RATUSAN JUTA DOLAR setahun dan tak mendapat penghargaan atau penghormatan. Mereka bahkan tak ingin merundingkan kesepakatan perdamaian, yang sudah lama melewati batas waktu, dengan Israel … Karena Palestina tak lagi ingin membicarakan perdamaian, mengapa kami mesti melakukan pembayaran sangat besar ini pada masa depan buat mereka?”

Perilaku Donald Trump semua ini dinilai Juru Bicara HAMAS di Jalur Gaza, Fawzi Barhoum, sebagai tindakan tak bermoral dan barbar Amerika.

“Ancaman Presiden AS Donald Trump untuk memotong bantuan buat Badan Pekerjaan dan Bantuan PBB bagi Pengungsi Palestina (UNRWA) dan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) agar mau berunding adalah pemerasan politik murahan yang mencerminkan cara tak bermoral dan barbar Amerika dalam menangani masalah keadilan Palestina dan hak rakyat Palestina,” kata Fawzi melalui surel kepada pers.
Loading...
close
Loading...